Sumatra Utara Surga Negeri Horas di Barat Indonesia

Kali ini saya dan team ekspedisi Jelajah Alam Sumut yang kebetulan salah satu anggotanya dalah teman bapak saya, berkesempatan untuk melakukan perjalanan selama 5 hari menjelajahi kasawan wisata di sekitar Provinsi Sumatra Utara. Perjalanan ini telah direncanakan dengan sangat baik 3 bulan sebelum keberangkatan. hal ini dilakukan agar kami beserta team lebih siap dan matang dalam melakukan perjalanan nantinya.

Perjalanan kali ini mungkin juga akan terasa sedikit berbeda karena kebetulan kami sedang kedatangan 10 orang tamu dari HongKong dan Tiongkok yang juga kami ikutsertakan dalam perjalanan kali ini.

Sehari sebelum perjalanan kami mengadakan acara makan malam sekaligus silahturahmi bagi para peserta. Selain itu acara malam itu juga sebagai pembahasan perjalanan yang akan kami lakukan nantinya. Oh iya, siang hari sebelum acara tersebut di mulai kami telah melakukan  penjemputan anggota turis dari HongKong di Bandara International KualaNamu, Kecamatan Deli Serdang, Sumut, Indonesia.

Tiba saatnya HARI-H keberangkatan !

Pada pagi pukul 7.30 WIB kami dan rombongan mulai berkumpul dikediaman salah satu teman ekspedisi yang beralamat di Jalan Asia. Setelah semua perlengakapan siap, kami mulai start.

Oh ya, baru ingat, perjalanan kali ini lebih difokuskan ke daerah Tobasa (Danau Toba-Samosir) karena itu adalah tujuan utama dari ekspedisi kali ini.

Perjalanan kami awali dengan mengambil  rute Tol Belmera ( Belawan Tanjung Morawa). Dengan skema sebagai berikut :

Ø  MedanTanjung Morawa (Via Tol) /10Km
Ø  Tanjung Morawa Lubuk Pakam (via non-Tol)/12km
Ø  Lubuk pakamPerbaungan/Simpang tiga (via non-Tol)/15km
Ø  PerbaunganBengkel/dikenal sebagai tempat penghasil dodol di Sumut ( via non-Tol)/15km
Ø  BengkelSei Rampah/KampungPon (via non-Tol)/8km
Ø  Sei RampahTebing Tinggi (via non-Tol)/18km
Ø  Tebing TinggiPematang Siantar (via non-Tol)/20km
Ø  Pematang SiantarParapat (jalan berkelok)/20km



Gerbang Tol Tanjung Morawa

Total waktu perjalanan pergi yang dibutuhkan kurang lebih 4 Jam *kalau tidak tersendak macet di beberapa titik.
Tugu Kota Pematang Siantar

becak Khas Siantar

pintu masuk kebun binatang

Kami tiba di kota Pematang Siantar tepat pukul 12.00 WIB, dan melakukan penyinggahan untuk makan siang. Pematang siantar memang terkenal dengan kuliner Apiknya, seperti BPK (maaf non-halal), jajanan traditional khas dan masih banyak lagi. Tapi kebanyakan non-halal, hal ini bisa dimaklumi karena pengaruh budaya Tionghoa dan Batak sangat dominan di kota ini.

Salah satu tempat yang wajib dikungjungi di kota Pematang Siantar adalah Kebun Binatang. ya, karena ini merupakan kebun Binatang Terlengkap se-Sumut. Biaya masuk juga relatif murah, cocok untuk mengajak keluarga dan melepas lelah sehabis berkendara jauh dari kota Medan.

Setelah melepas lelah di Kebun binatang ini, kami kembali melanjutkan perjalanan. Waktu menunujkkan pukul 4 sore dan kami harus begegas demi menargetkan waktu tiba di Parapat adalah sebelum senja tiba, agar kami bisa meyaksikan pemandangan danau toba dari Jalan berkelok menuju Parapat.

Namun sayangnya kepadatan lalu lintas di Jam pulang kerja di Pematang Siantar membuat waktu kami terkuras, kami tiba di Parapat pukul 6 sore dan menyempatkan diri singgah sebentar di salah satu spot untuk berfoto.

Wisatawan Hongkong sampai terkagum-kagum melihat keindahan Danau Toba di senja yang begitu memanjakan mata  dengan  secuil sunset apik.



Waktu menunjukkan pukul 6.30 sore dan kami melanjutkan perjalan menuju hotel. sebenarnya dari spot tadi menuju hotel kami cukup dekat hanya beberapa menit berkendara dengan mobil.

Kami menginap di Hotel Pelangi yang berlokasi di jalan menurun sebelum pusat kota parapat . Ini bukan hotel rokomendasi, walaupun sebenarnya fasilitas yang disediakan hotel lumayan juga. Masih banyak hotel-hotel lainnya di kota Parpapat seperta Inna International hotel yang berada di pusat parapat dan berdekatan dengan Pasar Wisata, kemudian ada Hotel Niagara bagi anda yang ingin menikmati fasilitas berbintang.

Harga Kamar di Hotel Pelangi relatif mulai dari 300ribu hingga 1juta. Kebetulan kami mendapatkan kamar tipe deluxe yang dilengkapi bathup, AC dan double bed serta berada dilantai bawah yang menghadap langsung ke Danau Toba.

Setelah check-in kami makan malam di restoran hotel dengan menu masing-masing seporsi nasi goreng plus telur (karena Bertetapan H-1 Idulfitri jadi banyak pelayan libur dan hanya tersedia menu alakadarnya).

Pukul 8 malam *setelah mandi dan segar, kami berkendara beberapa menit menuju pusat kota dan pasar, masih banyak turis berkeliaran disana, ditambah deretan toko baju, hotel dan restoran yang membentang dijalan menanjak serta memancarkan sinar lampu warna-warni dari papan nama menambah eksotisme tempat ini dimalam hari.

Keesokan harinya…

Pukul 7 pagi telah terdengar hiruk-pikuk dari kamar sebelah, ternyata sudah pada sibuk menyiapkan diri untuk melanjutkan perjalan hari ini. Kebetulan jadwal wisata hari ini agak santai (juga sebagai hari istirahat bagi para supir haha) jadi kami memutuskan untuk menyewa sebuah kapal wisata yang akan mengangkut kami mengelilingi Danau Toba.

Setelah melakukan Kontak dan sepakat dengan harga 800ribu untuk biaya sewa kapal + Tour beberapa spot wisata, Kapal pun datang pada pukul 9.00 pagi dengan langsung merapat didepan  kamar hotel yang kebetulan terdapat dermaga kecil untuk perahu wisata.
kapal khas Danau Toba

NB : Perahu bisa mengangkut 30-40 orang

Rute kapal wisata sebagai berikut :
Hotel Pelangi – Batu Gantung – Tuk-tuk – Pasar Tomok – Hotel Pelangi  (waktu 3-4Jam)
Apa itu Batu Gantung?
Jadi menurut legenda masyarakat sekitar, batu gantung itu adalah seorang putri raja yang melompat ke Danau toba beserta dengan anjingnya setelah terjadi perdebatan dengan Raja, yang kemudian rambutnya tersangkut ranting pohon di tebing sekitar Danau Toba kemudian jenazahnya membatu hingga saat ini. Demikianlah wujudnya seperti batu yang tergantung.

Banyak sih yang gak percaya, tapi namanya juga cerita rakyak jadi kudu dihargai juga sebagai gambaran budaya masyarakat sekitar.
Pasar Tomok


Batu Gantung

Patung Sigale Gale




Setelah 2 jam berlayar, kami tiba di dermaga pasar Tomok. Inilah destinasi wisata wajib jika anda berada di pulau samosir. Di Tomok kamu akan menjumpai deretan toko yang menjual oleh-oleh khas Danau Toba seperti baju, aksesoris, tas ,dll. Disini juga terdapat rumah-rumah tradisional orang batak, ada Patung Sigale-Gale yang bisa menari. Kami juga sempat menari dengan patung sigale-gale dengan iringan music khas yang tentunya menyenangkan dan menambah kesan akrab dengan budaya lokal. Setelah menari kami juga berkunjung ke makam raja setempat yang tak jauh dari lokasi patung sigale-gale untuk wisata sejarah.

Setelah puas menari dan cuci mata kami kembali ke Hotel pelangi. Tiba di hotel pukul 1 siang, kami langsung menuju restoran Asia (restoran Chinese food) yang terletak tak jauh dari hotel untuk lunch. Setelah itu tidak ada agenda wisata lagi, jadi kami kembali kehotel sembari beristirahat untuk perjalanan panjang esok hari. Beberapa anggota team memanfaatkannya untuk main air, naik banana boat dan jet air yang ditawarkan hotel. Dan jangan lupa bagi yang bawa anak mesti jagaain ya, soalnya air danau disekitar hotel lumayan dalam dan licin karena berlumut.

Hari ketiga…

Di hari ketiga ini lah, petualangan seru akan dimulai karena kami akan mengunjungi tempat eksotik yang belum popular dan juga tidak pernah kami kunjungi sebelumnnya.

Seperti Air Panas Sipoholon yang terletak di Balige. Awalnya saya tidak yakin ini tempat wisata karena dari pintu masuknnya terlihat seperti warung atau rumah warga setempat, barulah setelah masuk kedalam, dan menuju kebelakang rumah kita akan menemukan kolam air panas, setelah itu akan ada pintu kayu yang awalnya saya kira tidak boleh dibuka, namun disitulah tersembunyi surga yang sangat indah, yah kawah air panas sipoholon yang airnya jernih dan terlihat eksotis dengan batuan mineral yang membeku dan berwarna putih kebiru-biruan.
air panas sipoholon

Setelah dari air panas sipoholon kami melanjutkan perjalanan menuju ke Tarutung yang memakan waktu sekitar 2 jam dari Balige. Oh yah, kali ini tujuan kami ke tarutung hanya untuk ke Air Soda nya saja, jadi kami tidak menginap.
air soda tarutung

Sekitar pukul 3 sore kami sampai di Air Soda, Kondisinya cukup ramai saat itu sehingga kami sedikit tidak nyaman apalagi kami membawa turis Asing. Namun tak menyurutkan niat kami untuk mencoba sensasi menyebur di Kolam Air Sodanya. Awalnya merasa takut, namun setelah memberanikan diri, bah rasanya enak sekali, segar dan ada sensasi pijatan dari gelembung gelembung soda yang terus mengalir dari dasar kolam. Memang terasa agak panas sensasinya namun malah bikin ketagihan, gak mau keluar dari kolam nya. Perlu diingat kolam air soda ini agak dalam, jadi untuk anak anak disarankan menggunakan ban dan selalu dalam pengawasan orang tua. Cuman yang disayangkan adalah fasilitas yang di sediakan tidak sebanding dengan keindahan dan keeksotisan alam sekitarnya. Kamar mandi yang tersedia tidak memadai dan kurang bersih. Selain itu minimnya perawatan membuat kodisi kolam alami ini banyak yang berlumut sehingga menjadi licin dan membahayakan pengunjung.
Setelah puas berada di kolam air soda, kami dan rombongan memutuskan untuk kembali ke parapat. Kami tiba di kota parapat pada pukul 7 malam, dan langsung berhenti di salah satu restoran asia di sana.

Hari Keempat

Hari ini merupakan hari terkahir kita melihat Danau Toba, karena setelah sarapan, pada pukul 10 WIB kami dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Berastagi, kami melewati jalur Perapat-Berastagi yang sisi kiri jalannya adalah pemandangan indah Danau Toba. Sungguh menakjubkan, ditambah daun daun pohon yang kering berwarna kemerahan menambah apik pemandangan dari jalan ini. Jalan ini juga cenderung sepi, sehingga menambah kesan eksotis selama dalam perjalanan. Perjalanan yang memakan waktu 4-5 jam ini dijamin tidak akan terasa membosankan.


Pukul 2 siang kami tiba di Berastagi, kali ini kami menginap di Berastagi Villa Resort. Cukup direkomendasi buat kalian yang cari villa di Berastagi. Villanya cantik, rapi dan ada rasa-rasa Eropanya. Juga ada fasilitas kolam renang dan lapangan basketnya.
Setelah makan siang, sempat berjalan-jalan ke kolam renang, dan langsung pengen nyebur. Jadi kami balik ke villa buat ngambil baju, eh baru mau keluar Sinabung kembali batuk, abu vulkanik mulai mengguyur dan terpaksa mengagalkan rencana kami untuk berenang.
Tidak banyak hal baru yang bisa dilakukan di Berastagi, kami menghabiskan waktu mengunjungi Pasar Buah, Taman Alam Lumbini dan Kebun Stroberi serta Gundaling Farm atau farm pengolahan susu sapi.

Hari kelima

Ini merupakan hari terakhir perjalanan kali ini. Kami berangkat dari berastagi pukul 11 siang dan sampai dirumah pukul 2siang.
Benar benar perjalanan yang tak terlupakan.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangunan Tua Bersejarah Peninggalan Zaman Kolonial di Medan

BUKIT LAWANG, Pesona Surga Orang Utan di Taman Nasional Gunung Leuser

Antara Winter dan Tropis di China Selatan